Kami pertama kali bertemu di gerbang sekolah pada tahun 2020. Saat itu, aku adalah seorang murid yang baru saja memasuki tahun terakhir di sekolah, dan dia adalah seorang guru. Pertemuan itu terkesan begitu biasa, namun ada sesuatu yang berbeda.

Awalnya, hubungan kami hanya sebatas murid dan guru, namun tak lama setelah itu, kami dihadapkan pada tugas bersama yang mengharuskan kami untuk bekerja satu tim. Percakapan kami pun semakin intens dan tidak lagi hanya soal pekerjaan. Kami mulai saling terbuka, berbagi cerita pribadi, dan merasakan kenyamanan satu sama lain. Tanpa kami sadari, perasaan itu pun tumbuh menjadi sesuatu yang lebih dari sekadar hubungan profesional.

Setelah beberapa waktu, kami berdua mulai merasa bahwa hubungan ini sudah lebih dari sekadar hubungan murid dan guru. Pada 1 Desember 2024, dia mengajakku untuk berjalan bersama di tempat yang penuh kenangan bagi kami berdua. Di sana, di tempat pertama kali kami benar-benar saling bicara tanpa batas, dia melamar dengan cara yang begitu sederhana namun penuh makna. Kami berdua saling berjanji untuk terus melangkah bersama dalam setiap keadaan. Saat itu, aku tahu bahwa hidup kami akan berlanjut ke babak yang baru, penuh cinta dan komitmen.

Akhirnya pada 9 April 2025, kami memutuskan untuk menikah. Kami yakin bahwa takdir telah mempertemukan kami, meski awalnya begitu tak terduga. Kami percaya, ini adalah langkah yang tepat, dan kami siap untuk membangun rumah tangga penuh cinta, percaya bahwa setiap pertemuan, setiap tantangan, dan setiap momen adalah bagian dari takdir indah yang telah Tuhan persiapkan untuk kami.