Berawal dari berkenalan di sosial media pada tahun 2019, kemudian pertemuan pertama pada lebaran tahun 2020 saat itu ia datang dan berkenalan dengan keluarga, tahun 2021 saya datang kerumahnya untuk berkenalan dengan keluarganya, setelah melewati berbagai lika-liku cerita cinta, akhirnya sampai pada penantian yang kami harapkan.

Tahun 2023 kami sepakat untuk membicarakan arah perjalanan kami selanjutnya, kami mulai membuat serangkaian konsep dan rencana untuk melangsungkan lamaran, dimulai dari mengisi list seserahan hingga membicarakan hal-hal sebelum melangkah kepada ibadah terpanjang. Kami mulai berdiskusi tentang anak, finansial, investasi jangka panjang, rencana kedepan, hingga pandangan terhadap pernikahan. Hingga akhirnya kami sama-sama yakin, kami adalah pasangan yang setara secara finansial, pendidikan, pola pikir dan tingkat keimanan. Sejak saat itu memutuskan untuk menjadi partner seumur hidup.

Akhirnya dengan persiapan yang matang, kami sampai pada ibadah terpanjang. Saat memutuskan menikah, kami sudah saling meyakini diri kami masing-masing bahwa kekurangan pasangan adalah hal yang wajar, bahwa tidak ada manusia di bumi yang sempurna. Kami memutuskan untuk bersama dan menoleransi berbagai bentuk kekurangan, kekurangan tersebut bukan menjadi halangan bagi kami untuk terus berjalan dan meraih tujuan hidup yang kami inginkan. Segala bentuk kurang yang ada pada pasangan kami, sebisa mungkin kami tutupi dan perlihatkan hanya yang pantas untuk dilihat. Lalu, disinilah kami sekarang, mengundang teman dan rekan semua untuk menyaksikan nama kami dilangitkan dan ditulis dalam lauhul mahfudznya bahwa kami adalah sepasang kekasih halal yang sedang mencari Ridho-Nya.